HUJAN
Halo teman-teman, apa kabar? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan bahagia ya! 😊
Ini adalah tulisan pertama aku di tahun
2025, dan kali ini aku ingin berbagi cerita. Semoga ceirta ini bisa memberikan
pemahaman yang lebih dalam memahami sebuah “makna” dengan sudut pandang yang
lebih luas.
Jadi, begini ceritanya…
1. Tentang Makna Hujan
dalam Status
Beberapa waktu yang lalu, aku sempat membuat status dengan gambar jendela dan suasana hujan. Di caption, aku menulis emot “☔” Status itu aku buat pada bulan November, yang memang sudah memasuki musim hujan.
Kenapa aku menulis itu?
Jawabannya sebenarnya sangat sederhana. Saat itu aku hanya ingin berbagi dengan teman-teman bahwa cuacanya sedang hujan di daerah Karang tanjung (tempat aku mengajar). Aku waktu itu sedang mengajar di kelas XI J, dan saat anak-anak sedang mengerjakan tugas, aku sempat melihat hujan dari jendela kelas. Aku merasa ingin berbagi cuaca yang sedang terjadi di sekitarku, tidak lebih dari itu.
Mungkin kalian pernah
merasakannya juga, kan? 🚗🚕
Misalnya, ketika kalian
terjebak macet dan bosan, lalu melihat sekitar dan memutuskan untuk memotret
situasi jalanan yang sedang macet. Dan kemudian kalian ingin berbagi itu dengan
teman-teman di media sosial. Begitu sederhananya, aku hanya ingin memberi
informasi tentang apa yang ada di sekitarku, tanpa niat atau makna lain.
Terkadang, status kita bisa jadi cara untuk berbagi informasi, entah itu cuaca, keadaan sekitar, atau sekadar momen yang sedang terjadi dalam hidup 🌻
2. Momen Bersama
Anak-Anak Kelas XI J
Beberapa hari kemudian, aku membuat
status lainnya tentang momen bersama anak-anak kelas XI J. Saat itu kami sedang
menjalankan Projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di sekolah.
Tema projeknya tentang tanaman obat-obatan, dan anak-anak diizinkan membawa HP.
Anak-anak kelas IX J mengajak aku untuk berfoto bersama, Selain itu aku juga
mengabadikan momen mereka pada saat mereka mengerjakan tugas, presentasi dan
ice breaking.
Pada saat itu, aku
merasa sangat senang. Akan tetapi ada perasaan campur aduk juga hehee, karena
aku tahu bahwa aku mungkin tidak akan lagi mengajar mereka dalam waktu dekat,
karena ada perubahan jadwal pengajaran di sekolah. Aku ingin mengabadikan momen
itu bersama mereka, karena aku merasa setiap momen bersama mereka sangat
berarti. Dan ternyata, memang benar… semester ini, aku sudah tidak lagi
mengajar mereka. Aku bersyukur bisa memiliki kenangan bersama mereka 😊
3. Instagram
Beberapa waktu lalu,
aku merasa sangat sibuk dan banyak hal yang harus aku fokuskan, sehingga aku
memutuskan untuk menonaktifkan akun Instagram. Kenapa? Karena aku merasa butuh
waktu untuk diri sendiri, agar bisa lebih fokus dan tidak terganggu oleh
berbagai informasi yang datang dari media sosial. Waktu itu, aku sedang
mempersiapkan banyak hal—mulai dari membuat bahan ajar untuk tiga tingkatan
kelas (LKPD, PPT) setiap minggu, menyiapkan berbagai asesment, mengajar bimbel,
serta mempersiapkan tes CPNS dan itu memerlukan
banyak perhatian. Selain itu, aku juga harus mempersiapkan berbagai keperluan
untuk yudisium PPG. Semua itu benar-benar membuat aku merasa sangat sibuk dan lelah.
Ini adalah pertama kalinya aku mengikuti tes CPNS, dan orang tuaku sangat
berharap aku bisa lolos. Aku pun berusaha sebaik mungkin agar bisa mewujudkan
harapan mereka.
Setelah beberapa minggu,
aku memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun Instagram, dan begitu aku
membuka aplikasi, aku melihat sebuah postingan yang membuatku merasa bingung.
Aku merasa ada sesuatu yang ingin disampaikan, tapi aku tidak bisa menangkap
maksudnya. Aku bahkan bertanya-tanya dalam hati, "Apakah ini ada
hubungannya dengan aku?" Aku merasa
tidak pernah mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan postingan itu. Aku
jadi merasa ragu, apakah ini memang untuk aku atau bukan.
Aku kemudian mencoba mencari kaitan antara postingan itu dengan status yang aku buat beberapa minggu sebelumnya tentang hujan dan berfoto bersama murid-murid aku. Namun, status itu sangat sederhana. Aku hanya ingin memberi tahu bahwa cuaca sedang hujan. Tidak ada maksud atau arti lebih dalam dari itu. Aku tidak pernah berpikir untuk menghubungkan hujan dengan hal yang lebih personal atau mendalam. Jadi, ketika aku melihat postingan yang terasa seperti menyentuh soal perpisahan, aku benar-benar bingung. Kenapa hujan bisa dimaknai seperti itu? Aku tidak pernah bermaksud ke arah sana.
Aku juga mulai
bertanya-tanya, "Apakah ini karena aku mengajar?" atau "Apakah
ada yang salah dengan aku mengajar?" Aku merasa sedikit ragu, apakah ada
sesuatu yang aku lakukan yang tidak seharusnya? Bahkan, aku sempat berpikir,
"Apakah maksudnya aku tidak boleh mengajar lagi?" Aku benar-benar
bingung, karena bagi aku, foto itu hanya sekadar berbagi momen bersama
murid-muridku yang memang aku ajar.
Aku terus berpikir,
"Apa ini mungkin salah paham?"
Tapi pada saat itu, aku merasa lebih baik diam daripada salah memberikan respon, apalagi kalau itu ternyata bukan untuk aku. Aku memilih untuk tidak berkomentar di Instagram, karena aku merasa status yang kubuat sama sekali tidak bermaksud ke arah sana dan takut kalau responku malah memperburuk keadaan.
Karena kami pun tidak pernah mengobrol langsung dan membahas soal perpisahan atau masa depan di chat dan telefon. Jadi aku merasa bingung jika hal itu muncul begitu saja. Aku juga sempat berharap dan menunggu penjelasan secara langsung, karena aku khawatir aku terlalu cepat menyimpulkan bahwa pesan itu ditujukan untuk aku.
Pada saat aku melihat postingan
yang diunggah pada tanggal 19 Januari 2025, aku benar-benar merasa bingung banget, kesel dan
campur aduk.
"Ini maksudnya apa?"
"Aku bener-bener bingung.."
Akhirnya, karena merasa
kebingungan dan tidak ingin ada miskomunikasi lebih lanjut, aku memutuskan
untuk membuat status yang lebih jelas:
“Kalau ada yang ingin disampaikan atau ada unek-unek, bisa langsung hubungi aku
ya. Biar kita bisa ngobrol langsung dan lebih saling mengerti satu sama lain.”
Aku berharap dengan status itu, orang yang merasa ada yang ingin disampaikan
bisa langsung menghubungiku, agar tidak ada lagi kesalahpahaman atau asumsi
yang salah.
Namun, setelah status itu aku unggah, tidak ada satupun yang merespons, dan aku semakin merasa bingung. Aku tidak mengerti mengapa hujan bisa dihubungkan dengan perpisahan. Aku merasa tidak ada kaitannya sama sekali. Jadi aku benar-benar ingin tahu, apakah postingan itu memang untuk aku atau hanya kebetulan? Tolong kasih tau kenapa bisa mengartikan seperti itu? Dari mana artinya? Aku hanya ingin kita bisa saling mengerti dan tidak salah paham.
4. Makna
“Dalam hidup, kita
seringkali dihadapkan pada berbagai situasi yang bisa menimbulkan
kesalahpahaman. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam memaknai sesuatu,
termasuk dalam membaca sebuah pesan atau melihat sebuah kejadian. Aku juga
memahami bahwa kadang-kadang, apa yang kita lihat atau dengar bisa saja
menimbulkan perasaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, aku percaya bahwa
komunikasi yang baik dan saling pengertian sangat penting untuk menghindari
kesalahpahaman.”
🌸"Bila merasa ada permasalahan, komunikasikan langsung kepada orangnya biar sama-sama saling paham dan mengerti. Tolong bilang langsung jika memang itu untuk aku, biar aku ga menerka-nerka dan merasa bingung sendiri" 🌸
"Ya Allah, Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami memohon kepada-Mu dengan penuh
kerendahan hati. Berikanlah kepada kami pemahaman yang benar, yang selaras
dengan kehendak-Mu. Jauhkanlah kami dari prasangka buruk dan penafsiran yang
keliru, agar hati kami selalu dilimpahi cahaya kebijaksanaan-Mu. Semoga setiap
kata yang terucap, setiap tindakan yang kami lakukan, senantiasa sesuai dengan
ridha-Mu dan menjadi jalan yang mendekatkan kami kepada-Mu."
Allah selalu memberi
jalan bagi hamba-Nya yang mendekat kepada-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an,
surah Ar-Ra'dh ayat 28:
"Yaitu orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Ayat ini mengingatkan
kita bahwa ketenangan sejati datang hanya dengan mengingat Allah. Dalam setiap
ujian dan kesulitan yang kita hadapi, hati kita akan merasa tenang dan
menemukan jalan keluar ketika kita kembali kepada-Nya.
Hal ini membuat aku memberikan pembelajaran untuk terus mendekat kepada Allah 🌷
Semoga apa yang aku bagikan ini bisa menjadi pengingat bahwa dalam kesibukan hidup, kita tidak boleh lupa untuk mendekatkan diri kepada-Nya, karena hanya dengan-Nya kita bisa menemukan ketenangan sejati. Terima kasih sudah membaca, semoga Allah senantiasa memberi petunjuk, ketenangan, dan jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi. Aamiin 🌟
Komentar
Posting Komentar